Prameswara Cahaya Rahman

SELAMAT DATANG RAYA

Nama adalah doa yang diberikan oleh orangtua pada putra putrinya. Prameswara Cahaya Rahman, memiliki arti seorang ratu penyayang yang bisa menjadi penerang bagi diri dan  orang-orang di sekitarnya. Putri cantikku lahir bertepatan dengan adzan ashar 6 tahun yang lalu setelah melewati 24 jam proses induksi. 
Kata suster bukaannya bandel, gak mau nambah nambah... wew...capenya, lelahnya pokonya gak suka banget deh yang namanya 'periksa dalam' ...sakiiit! Udah berdiri, duduk, jalan, duduk lagi, berdiri lagi lalu dilanjutkan dengan bulak balik ke taman ke kamar kelilingin rumah sakit, tetep aja tuh bukaan gak mau nambah...Hikss....mulesnya itu loh, gak kuku..
Dan akhirnya.. ketika momen yang dinantikan itu datang, bukaan 10... huhui ....tapi malangnya aku udah gak punya tenaga lagi untuk mengejan, dan vacuum pun terpaksa digunakan... 
Huhuhu, maafkan bubu yaa ka, kepalamu waktu lahir jadi agak agak lonjong gak jelas gitu kaya alien.. dengan berat 3,6 kg dan panjang 51cm, putriku yang cantik disambut dengan sukacita seluruh keluarga...Alhamdulillah

Prameswara Cahaya Rahman, nama yang cukup panjang dan tidak mudah diingat, kecuali oleh orangtuanya hahaha... aku memutuskan untuk memanggilnya Raya (yang berarti besar) dan sebenarnya siy kependekkan dari Prameswara Cahaya...:)


RAYAKU TERLAMBAT BICARA
Aspek berbicara dan berbahasa merupakan salah satu aspek perkembangan seorang anak yang dimulai sejak bayi. Kemampuan bayi untuk berkomunikasi dimulai dengan reaksinya terhadap bunyi bunyian atau suara ayah ibunya.
Rayaku melewati aspek-aspek perkembangannya  secara normal, dia bisa memberikan senyum social ketika belum genap 2 bulan, bisa tengkurap di usia 2 bulan, duduk di usia 5 bulan, merayap, merangkak, merambat, berdiri dan akhirnya berjalan di usia hampir 13 bulan. Tetapi setelah diperhatikan lebih jauh, Rayaku jarang sekali mengeluarkan suara kecuali ketika ia tertawa. Rayaku hampir tidak berkembang dalam aspek bicara yang seharusnya , dimana  :
  • Usia  3  bulan, bayi mengeluarkan suara ‘coooiing’ berupa ‘aaaahh… untuk berkomunikasi dengan orangtua dan lingkungannya
  • Usia 6 bulan, kemampuan bayi mengeluarkan suara bertambah menjadi ‘babbling’ yakni mengeluarkan suara konsonan ‘ba…da…’
  • Usia 8 bulan, kemampuan ‘babbling’ menjadi ‘laling’ yaitu mengulang dua konsonan seperti ‘bababa……dadada…..mamama…..
  • Usia  1  tahun, anak mulai mengeluarkan kata bermakna untuk berkomunikasi seperti ‘mama’ untuk memanggil sang ibu atau ‘papa’ untuk memanggil sang ayah atau ‘mbak’ untuk memanggil pengasuhnya
  • Usia 18 bulan, anak sudah mampu memahami dan mengeluarkan sekitar 20 kosakata yang bermakna
  • Usia  2  tahun, anak sudah mampu membentuk ka;limat sangat sederhana seperti ‘mama pergi’ atau ‘mau pipis’ dlsb.
Di usia nya yang ke 18 bulan Rayaku masih anteng terdiam, jangankan kalimat atau kata bermakna, suara pun sama sekali tidak muncul dari bibir mungilnya.
Ada apa dengan Rayaku?
Apakah ia mengalami gangguan pendengaran atau tuli?  Tentu saja pertanyaan ini yang pertama muncul ketika anak belum juga berbicara, tetapi Rayaku selalu dengan lincah menari dan menggoyangkan badannya ketika mendengarkan music, ia bisa melakukan perintah sederhana seperti tutup pintu, ambil sepatu, buang ini ke tempat sampah dan perintah perintah sederhana lainnya. Hebatnya lagi di usia 18 bulan, ia bisa menunjuk dengan tepat anggota tubuh yang disebutkan mulai dari ujung rambut sampai kaki, Raya juka bisa menunjukkan dengan tepat warna-warna yang aku tanyakan…..
O Rayaku, ada apa denganmu?
Rayaku juga tidak memiliki masalah interaksi, kontak matanya bagus ketika berkomunikasi dengan oranglain,  walaupun ia masih sedikit malu malu ketika bertemu dengan orang yang baru ia kenal, ia tidak perlu dibujuk lama untuk bersalaman. 
tidak seperti anak perempuan pada umumnya, Rayaku sangat menyukai mobil-mobilan, permainan konstruksi seperti balok dan lego, dia bisa memberikan rentang atensi yang cukup lama untuk memainkannya.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar